Dorasan, Daerah Perbatasan Korea Selatan dan Utara yang Diselimuti Ketegangan

Dorasan merupakan satu daerah perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Daerah ini tidak dihuni warga sipil sehingga terlihat sangat sepi dan rada seram. Ketika sampai di perbatasan maka yang terlihat hanyalah serdadu yang berjaga-jaga.

Berbeda dengan "tembok Berlin" yang memisahkan ex-Jerman Barat dan Timur, maka Korea Selatan dan Korea Utara hanya dibatasi dengan pagar kawat yang dialiri listrik tegangan tinggi.

Walaupun suasana di perbatasan cukup bikin deg-degan, namun pemerintah Korea Selatan telah menjadikan daerah ini sebagai objek wisata.

Setiap tahun ratusan ribu bahkan jutaan wisatawan baik lokal maupun mancanegara mengunjungi wilayah ini.

Seperti saya dan keluarga, mungkin sebagian besar dari mereka ingin melihat dari dekat seperti apa sebenarnya suasana diperbatasan kedua Korea yang sering berkonflik.

Pada bulan Februari 2018, kita sekeluarga jalan-jalan ke Dorasan dengan naik kereta DMZ, Zona Demiliterisasi.

Untuk berkunjung ke Dorasan kita bisa memilih mau naik kereta DMZ atau ikut tur.
Agar lebih menikmati nuansa adventure-nya saya mengajak keluarga untuk naik kereta DMZ.
Untuk tiket anda bisa pesan jauh-jauh hari lewat website Korail (www.letskorail.com). Untuk keberangkatan dari statisiun Seoul anda yang dikenakan biaya 8.900 won untuk sekali jalan. Untuk pergi-pulang cukup kalikan dua aja hehehee....

Perlu diingat tiket ini baru hanya untuk ongkos kereta, nah klo pingin ikut tur kudu nambah 12.000 won lagi. Kalo anda belum beli paket, maka petugas di atas kereta akan menawarkan apakah anda akan ikut tur. Klo ya tinggal rogoh dompet lagi. Klo ga, ya anda hanya akan sampe stasiun kereta Dorasan saja, dan nunggu sampe sore hingga orang-orang yang ikut tur pulang. Kereta akan balik ke Seoul setelah tur selesai...

Kereta ke Stasiun Dorasan hanya ada 1 X sehari...jadi akan berangkat dan pulang dengan kereta yang sama.

Dari Seoul kereta berangkat sekitar jam 10 pagi. Sepanjang perjalanan ketika kereta sudah meninggalkan kota Seoul yang kita lihat adalah tanah pertanian atau bukit-bukit.
Karena saya dan keluarga ke Dorasan pada musim dingin maka semuanya terlihat gersang...pohon-pohon tanpa daun, dan air sungai yang membeku.

Perlu diingat ! klo anda mau ke perbatasan jalan lupa bawa paspor. Karena ketika kereta udah nyampe di stasiun Imjingak maka petugas penjaga di sana akan memeriksa paspor anda apakah sesuai dengan data di formulir pengajuan tur ke perbatasan.

DRESS CODE

Suatu pertanyaan yang sering muncul ketika mau tur ke Dorasan adalah tentang DRESS CODE, cara berpakaian. Perlu saya sampaikan sudah sejak beberapa tahun lalu tidak ada aturan yang melarang celana jeans atau kaos berkerah saat berkunjung ke Dorasan. Selama anda rapi tidak pakai jeans robek, kaos oblong apalagi dengan motif atau tulisan yang mencolok dan sandal anda akan diizinkan masuk ke Dorasan.

Di stasiun Imjingak semua penumpang kereta harus turun untuk pemeriksaan identitas. Setelah proses pemeriksaan selesai, penumpang akan naik kembali ke kereta untuk melanjutkan perjalanan ke Stasiu Dorasan, stasiun paling ujung di perbatasan dengan Korea Utara.

Dari stasiun Dorasan peserta tur akan dibawa naik bus ke tiga tempat wisata; Taman Perdamaian (lanjut makan siang bayar sendiri),  Observatorium Dorasan dan terakhir Terowongan 3 dan kemudian kembali ke stasiun Dorasan untuk kembali ke Seoul naik kereta.

Di Taman Perdamaian, peserta tur melihat foto-foto desa perbatasan beserta penjelasannya, panser yang sudah tidak di pakai lagi, serta atraksi sederhana lainnya.
Dari sini peserta akan dibawa ke sebuah restoran untuk makan siang dengan sistem buffet yang sangat sederhana dengan harga 7.000 won. Bagi yang muslim sebaiknya tanyakan dulu menu hari itu, boleh makan apa ga....

Setelah makan siang, tur kemudian dilanjutkan ke Observatorium Dorasan. Lokasinya ada di atas bukit, jadi busnya kudu nanjak pelan-pelan. Sepanjang perjalanan (sekitar 20 menit) kita akan melihat beberapa pos jaga yang agak tersembunyi di antara pepohonan.

Dari tempat observatorium kita akan dapat melihat wilayah Korea Utara dengan menggunakan teropong koin setelah memasukkan koin 500 won untuk sekitar 3 menit. Jangan khawatir klo ga punya koin krn di sana ada tempat penukaran.

Klo udh puas liat liat ke arah Korea Utara, peserta tur akan dibawa ke lokasi wisata terakhir yaitu Terowongan 3.
Menurut ceritanya, terowongan itu dulu digali pihak Korea Utara untuk melakukan ilfitrasi ke Korea Selatan, namun keburu ketahuan. Korea Selanjutnya menggali terowongan baru untuk menyambungnya dengan yang telah dibuat Korea Utara.

Terowongan ini sangat curam dan rendah, jadi klo akan sangat menyusahkan bagi orang yang memiliki postur tubuh tinggi, kudu perlu nunduk sekitar separuh terowongan yang memiliki panjang sekitar 400 meter.

Kalo anda punya masalah dengan paru-paru atau pernafasan tidak disarankan untuk masuk ke terowongan ini. Ketika turun sich asyik...tapi ketika kembali ke atas waooo...nanjak kayak naik bukit...bikin ngos-ngosan apalagi klo jarang olahraga.

Di sekitar lokasi ini juga ada ruangan pemutaran dokumentari tentang perbatasan atau kedua Korea, dan tentunya huruf D M Z ukuran besar untuk objek foto.

Dengan berakhirnya tur di Terowongan 3 maka berakhir pula tur ke perbatasan Korsel-Korut.

Sekarang siap-siap pulang dengan kereta DMZ ke Seoul....