Tuesday, 3 October 2017

Menjelajahi Hong Kong

Hong Kong...

Hong Kong merupakan tempat tujuan wisata yang sudah tidak asing lagi bagi warga Indonesia.

Sejak kebijakan bebas visa bagi warga Indonesia untuk masuk ke Hong Kong diberlakukan, jumlah orang Indonesia yang berkunjung ke pulau yang merupakan bekas jajahan Inggris ini terus bertambah dari hari ke hari.
Tersedianya penerbangan murah juga menjadi salah satu alasannya. Bayangin, kalo lagi untung dapat tiket promo, dengan sekitar 2an jt rupiah udah bisa terbang ke pulau yang menjadi bagian dari admintrasi pemerintah Tiongkok ini, walaupun harus transit berjam-jam tentunya.


Ok...sekarang urusan tiket kita anggap udah beres tinggal berangkat dan eksplorasi kota Hong Kong.


Kalau memungkin alangkah baiknya Anda cari penerbangan yang tidak terlalu sore nyampe di Bandara Internasional Hong Kong (HKIA). Penerbangan langsung dari Cengkareng ke HKIA biasa ditempuh sekitar 5 jam.


Memilih alat transportasi di Hong Kong...

Setelah menyelesaikan urusan imigrasi dan ambil bagasi, kini saatnya untuk mencari alat transportasi di Hong Kong menuju pusat kota seperti Central, Cause Bay, Tsim Sha Tsui, atau Kowloon.


Tempat-tempat ini merupakan pilihan banyak wisatawan yang pertama kali mengunjungi Hong Kong, karena lokasi strategis untuk menjelajahi daerah ini.


Kalo Anda memilih tempat nginap di sekitar Tsim Sha Tsui, Mong Kok (Kowloon) ga nyeberang sampe Central, saya sarankan naik bus aje. Napae ? karena selama perjalanan kita bisa menikmati pemandangan, dan toh jarak tempuhnya juga terlalu lama.


Sekarang kita beli kartu Octopus aja. Kartu ini dapat digunakan baik untuk kereta maupun bus harganya 50 dolar Hong Kong.


Loket untuk membeli kartu ini ada di sebelah kanan sebelum pintu keluar, tepatnya di depan stand pariwisata Hong Kong di bandara.

Berikut daftar Bus dan tarifnya :


Bus untuk Tujuan Kowloon



  • A21, $33, Sham Sui Po - along Nathan Road to Mong Kok - Yau Ma Tei - Jordan - Tsim Sha Tsui - to Hung Hom
  • A22, $39, Tsim Sha Tsui - Hung Hom - Kowloon City - Kwun Tong - to Lam Tin
  • E21, $14, Sham Sui Po - Mong Kok - to Tai Kok Sui


  • A10, $48, to Kennedy Town - Ap Lei Chau
  • A11, $40, Sheung Wan - Central - Wan Chai - Causeway Bay - to North Point
  • A12, $45 Central - North Point - Chai Wan - Siu Sai Wan
  • E11, $21, rute seperti A11, menuju Tin Hau.

Bus untuk Tujuan Hong Kong Island



Nah setelah beli kartu Octopus kita keluar hingga tempat perhentian bus. Di sana udah ada plang nomor bus serta peta tempat-tempat yang dilalui. Tinggal pilih dech ke mana atrah tujuan kita. 

Waktu itu kita nginap di sekitar Tsim Sha Tsui, jadi naik bus A21.



Plus - Minus Tinggal di Sekitar Tsim Sha Tsui

Tsim Sha Tsui merupakan salah satu daerah favorit para pelancong yang datang ke Hong-Kong.


Daerah ini sangat strategis sehingga selalu ramai dari pagi hingga larut malam. Dari sini kita bisa ke mana-mana baik dengan kereta maupun bus bahkan dengan berjalan kaki.


Ada banyak penginapan kalau di bilang hotel kurang pas juga ya, krn tempat nginap di sini khususnya yang terletak di Chungking Mansion adalah rumah-rumah tinggal (Flat) yang disulap menjadi tempat penginapan. So jangan membayangkan apalagi berharap untuk mendapatkan tempat bobo senyaman di hotel ya. But klo cuman buat istirahat di malam hari setelah mengeksplor kota Hong Kong di siang hari nampaknya no problema lah. Makan dulu di luar balik ke penginapan, mandi and tidur dech....


Kalo soal makanan, jangan khawatir Tsim Sha Tsui adalah tempatnya, mulai masakan ala Tiongkok hingga sajian halal ala Bangladesh atau India semuanya ada di sini. 

Bagi muslim (seperti saya), di daerah ini juga ada sebuah masjid yang cukup besar. Jadi klo ingin sholat berjamaah atau sholat Jumat ga ada masalah.

Masih di Tsim Sha Tsui, ada beberapa mal besar bagi yang hobi belanja. 
Tapi yang paling penting adalah transportasi, iyakan ?
Nah di sini ada stasiun kereta, dan dilalui jalur bus. Jadi klo mau ke bandara atau mau belanja ke Ladies Market, gampang banget. 

Jika pingin nyeberang ke Macao, terminal penyeberangan Kowloon juga ga jauh, sekitar 15-20 menit jalan kaki. 


Kemudian klo mau liat Clock of Tower atau mau menyeberang ke Central dengan kapal tradisional Hong Kong tinggal jalan kaki ke arah pelabuhan atau Museum of Art selama 10 menit nyampe dech. 



Saya sarankan agar Anda mencoba kapal tradisional ini untuk menyeberang dari Kowloon ke Central (Hong Kong) karena memberikan nuansa yang berbeda dibandingkan dengan kapal penyeberangan lainnya (Star Ferry). Sebenarnya namanya saja kapal ini tradisional karena memiliki layar. Pada dasarnya kapal sudah digerakkan dengan mesin, maka layar hampir tidak berfungsi. Konon katanya rute ini sudah ada sejak tahun 1888. Untuk nak kapal ini Anda cukup membayar sekitar 3 dolar.  

Dari dermaga Tsim Sha Tsui, ada dua pilihan merapat di Pulau Hong Kong. Satu dermaga Central, satu lagi dermaga Wan Chai. Jadwal penyeberangan rata-rata ada hampir tiap 10 menit, mulai setengah 7 pagi sampai sekitar jam 9 malam. Di akhir pekan atau hari libur lainnya, kapal (ferry) beroperasi lebih malam.


Victoria Peak


Sekarang kita lanjut jalan-jalan ke Victoria Peak.

Untuk naik ke PuncK Victoria kita perlu menuju ke terminal Peak Tram dulu, why ?

Tentu karena harus beli tiket tram. Tapi bukan cuma tiket tram. Di sini dijual juga tiket masuk museum Madam Tussauds Hong Kong. Klo beli tiket paketan tentu lebih murah. But, kalo gak tertarik masuk ke tempat yang menampilkan aneka patung lilin orang terkenal itu, lebih baik gak usah. Kami waktu itu cuma beli tiket naik tram aja. Selain paket Madam Tussaud juga ada paket masuk ke Sky Terrace, yaitu pelataran untuk menikmati panorama Hong Kong 360°. Setelah ditimbang-timbang dan ditakar-takar kami memutuskan untuk TIDAK beli tidak ini juga. Nape.... Mahal soalnya hehehe... Toh klo udah di atas pasti ada banyak titik yang bagus buat selfie...

Sekedar info, untuk menuju Victoria Peak, gak cuma bisa naik tram. Kita bisa juga naik bus umum yang ongkosnya jauh lebih murah dari Central. Tapi.. pengalaman itu ada mahal bo. Ya kaya naik tram ini. Selain emang ga ada di Indonesia, jalur tram ini juga bersejarah. Katanya jalurnya dibangun  pada tahun 1881 oleh pemerintahan kolonial Inggris saat itu. Dan kini jadi salah satu atraksi wisata favorit di Hong Kong.

Dulunya, kawasan The Peak merupakan kawasanperumahan elit yang cuma boleh ditinggali oleh ekspatriat aja. Namun sejak tahun 1947 aturan itu berubah. Semakin banyaknya transportasi menuju titik tertingi di Pulau Hong Kong ini, membuatnya berkembang, sampai menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan seperti sekarang.



Habis dari Hong Kong kita akan jalan ke Macao ya...

  





No comments:

Post a Comment