Thursday, 4 January 2018

Tempat-Tempat yang Wajib Dikunjungi di New York

New York, New York 
I want to wake up in a city that doesn't sleep. 

Lagu New York, New York dari Frank Sinatra jelas menggambarkan kemegahan kota yang tidak pernah tidur ini. New York yang merupakan pusat berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, hiburan, fashion, dan teknologi juga mendapat julukan Capital of the World.


Siapa yang tidak memiliki impian untuk menginjakkan kaki di Negeri Paman Sam, Khususnya New York yang dijuluki Big Apple dan Washington DC yang merupakan pusat pemerintahan Amerika Serikat.


Alhamdulillah, beberapa tahun lalu (masih masa pemerintahan Obama) saya mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan tugas di New York sekitar 90 hari. Kesempatan itu tentu tidak boleh disia-siakan untuk mengeksplor kota yang menjadi lokasi pengambilan gambar banyak film box office ini. Selain memang tuntutan tugas yang harus keliling ke mana-mana termasuk harus ke Markas PBB, dan bertemu dengan Konjend kita di New York serta masyarakat Indonesia di sana.


Berikut tempat-tempat yang wajib kamu kunjungi saat jalan-jalan ke New York...


1. Patung Liberty


Patung Liberty adalah sebuah patung seorang wanita berukuran raksasa dengan mahkota berduri dan obor di tangan kanannya.

Patung ini terletak di wilayah Manhattan, New York City disebuah pulau yang disebut Liberty Island. 

Untuk menikmati patung lambang kebebasan ini anda bisa pilih, mau yang gratisan atau bayar. Lah... koq gitu ? Bedanya apa klo pilih yang gratis ? 


Klo gratis, ya cuma bisa liat doank dari jauh, tanpa mendarat di Liberty Island.

Trus caranya ? Kamu tinggal naik Staten Island Ferry yang menuju ke Staten Island dengan melewati Patung Liberty gratis tanpa harus bayar, karena pemerintah Paman Sam memang menyediakan alat transportasi ini gratis bagi penduduk yang tinggal di Staten Island.
Begitu juga pulangnya, begitu ferry merapat ke pelabuhan Staten Island, kamu keluar ferry terus masuk ruang tunggu pelabuhan dan langsung keluar lagi dari pintu masuk untuk naik ferry yang sama ke South Harbour. Jadi kaya mutar gitu doank. Kalo mau foto-foto dulu di Staten Island juga boleh, nanti naik ferry berikutnya. Gimana Asyikkan....

Kapal ferry ini beroperasi selama 24 jam,  jadi kamu bisa melihat patung ini kapan saja. Saran saya pilih waktu pagi, atau sore ketika sinar mentari naik atau turun, jadi ibarat lampu sorot. Hal ini menjadikan patung Liberty menjadi objek foto yang sangat bagus. Saya sendiri ketika santai di akhir pekan iseng-iseng aja naik Staten Island Ferry untuk cari obejk foto yang excellent. Dari atas ferry kamu juga bisa mendapatkan objek foto yang bagus lainnya, seperti gedung-gedung pencakar langit yang ada di Manhattan.


Yah, kalau duit udah abis buat beli oleh-oleh, bolehlah cara gratisan ini dipakai.




Cara lain menikmati Patung Liberty adalah dengan berlayar menggunakan cruiseStatue Cruises merupakan satu-satunya operator ferry yang melayani dan membawa pengunjung ke Pulau Liberty. Harga tiket $18 per orang dan sudah termasuk paket tur ke Pulau Liberty serta Pulau Ellis. Untuk beli tiket kudu perlu antri dan jangan lupa bawa pasport ya. Kapal berangkat dari dua dermaga yaitu dari Battery di Lower Manhattan dan Liberty State Park di New Jersey, pilih saja yang paling dekat dengan lokasi kamu. Waktu itu saya bareng istri tercinta berangkat dari Battery Park, salah satu dermaga yang cukup ramai dan diminati wisatawan.
Untuk menuju terminal ferry kamu tinggal naik kereta jalur merah atau kuning kemudian turun di Whitehall St, South Ferry. Untuk melihat lengkap peta subway kota New York chek di sini = http://web.mta.info/maps/submap.html
2. Times Square/Broadway

Times Square adalah suatu area persimpangan jalan utama di ManhattanNew York CityAmerika Serikat. Persimpangan ini merupakan pertemuan jalan Broadway dan Seventh Avenue, dan mencakup kawasan antara West 42nd hingga West 47th Street. Kawasan di sekeliling Times Square yang disebut disebut Theatre District mencakup blok-blok dari timur ke barat antara Sixth Avenue dan Eighth Avenue, serta antara West 40th dan West 53rd Street dari utara ke selatan. Kawasan ini merupakan bagian sebelah barat dari distrik bisnis dan perdagangan yang disebut Midtown Manhattan.

Jadi Times Square juga identik dengan Broadway.
Jadi saat kamu jalan-jalan di sekitar Times Square, tepat pada bagian tengahnya kamu akan menemukan Gedung One Times Square yang dinding luarnya dipasangi papan iklan dan televisi berlayar lebar. Persimpangan Times Square dulunya bernama Longacre Square, namun nama persimpangan ini diganti menjadi Times Square sejak bulan April 1904 setelah harian The New York Times pindah ke Gedung Times yang baru selesai dibangun. Gedung Times lalu berganti nama menjadi One Times Square hingga sekarang ini.
Setiap malam tahun baru di Gedung One Times Square dilangsungkan upacara tahunan penurunan Bola Times Square. Times Square sering disebut "Persimpangan Dunia" atau "Great White Way" (arti harfiah: Jalan Terang Yang Agung), dan telah mencapai status sebagai markah tanah yang terkenal di dunia sekaligus simbol kota New York dan Amerika.
Tapi untuk menikmati Times Square kamu ga perlu nunggu malam pergantian tahun karena daerah ini selalu ramai 24 jam setiap hari. Kamu tidak akan melihat perbedaan yang mencolok saat hari kerja atau hari libur di tempat ini. Lokasi ini selalu ramai dikunjungi wisatawan baik domestik maupun manca negara. 
Di sekitar Times Square ada banyak yang bisa dinikmati ataupun untuk menjadi objek foto. Di daerah ini kamu bisa menemukan gedung teater, gedung pertunjukan musik, restoran, toko-toko branded dll. Yang penting klo dolar di dompet cukup tebal, apa yang kamu mau ada di sini, khususnya untuk entertainment. Klo uang saku kurang memadai, ga perlu bersedih karena kamu tetap bisa menikmati kemeriahan dan kemegahan daerah Broadway di hiasi lampu-lampu dan layar LED raksasa.
Klo mau foto dengan karakter-karakter populer kamu bisa juga lakukan di tempat ini. Tapi hati-hati, biasanya mereka akan minta duit, minimal 5 dolar.

So, klo udah sampe New York, jangan sampe ga ke Times Square ya.


Untuk menuju Times Square cukup mudah karena Stasiun Times Square merupakan stasiun transit yang menghubungkan jalur Kuning, Merah dan Pink. Jadi dari tempat kamu nginap, naiklah salah satu dari kereta jalur ini, dan turun tepat di Stasiun Times Square. Klo kebetulan tempat kamu tinggal tidak dilalui salah satu jalur ini, kamu tinggal liat dimana tempat untuk bisa transit ke salah satu jalur ini. Mudahkan....selamat datang di Times Square....


3. Central Park


Kalau Jakarta punya Taman Monas, maka New York punya Central Park, (tapi ga usah dibandingin yah).

Central Park merupakan taman umum yang luas di wilayah ManhattanNew York City. Luas taman ini mencapai 3,41 km² dengan bentuk lahan persegi panjang (panjang 4 km, lebar 800 m). Setiap tahunnya, taman ini dikunjungi sekitar 20-an juta orang, dan sekaligus menjadi taman yang paling banyak didatangi orang di Amerika Serikat.

Sekedar info, Central Park termasuk salah satu taman terkenal di dunia, karena taman ini sering dijadikan lokasi film dan bahan liputan di televisi. Pengelolanya adalah organisasi swasta nirlaba Central Park Conservancy yang dikontrak oleh Departemen Taman dan Rekreasi New York City.

Di sisi utara, Central Park berbatasan dengan West 110th Street (lebih dikenal sebagai Central Park North), di sisi barat berbatasan dengan Central Park West, di sisi selatan dengan West 59th Street (Central Park South), dan di sisi timur dengan Fifth Avenue. Jalan di sisi timur taman tidak pernah disebut sebagai "Central Park East", melainkan tetap Fifth Avenue. Di sekeliling taman terdapat bangunan-bangunan mewah dan merupakan kawasan dengan harga tanah yang tinggi. 
Buat ngasih tau aja, klo taman ini juga ga jauh dari Kantor Konsulat Jenderal RI di New York. Klo kamu lagi ke Konsulat, tinggal keluar arah ke kanan, jalan terus aja sekitar 5~10 menit, kamu akan ketemu taman ini.


Taman ini dirancang oleh Frederick Law Olmsted dan Calvert Vaux. Keduanya juga dikenal sebagai perancang Taman Prospect di Brooklyn yang letaknya berdekatan. Walaupun terlihat alami, landscape Central Park sepenuhnya hasil campur tangan manusia. Di dalam taman terdapat danau buatan dan kolam, jalan setapak, dua arena es skating, kawasan lindung hewan liar, lapangan rumput, dan arena bermain untuk anak. Central Park sering didatangi burung migran sehingga menjadi tempat favorit bagi pengamat burung. Panjang keseluruhan jalan-jalan di dalam taman adalah 10 km. Pengunjung ramai berjogging, bersepeda, atau bersepatu roda, terutama di akhir pekan atau sejak pukul 19.00 setelah kendaraan bermotor dilarang lewat.

Taman ini paling pas kalau dikunjungi saat musim semi, karena dedaunan yang berwarna hijau membuat suasana di dalamnya menjadi lebih sejuk. 
Tidak seperti di Monas dimana kita hanya bisa naik andong di luar saja, maka di taman ini kamu bisa naik andong dengan ongkos yang lumayan banyak bila dirupiahkan. Tapi asal tau aja andong di sini beda amat dgn yang di Monas. Maaf ya...tidak ada niat untuk merendahkan negeri sendiri, tapi alangkah baiknya klo andong yang ada di Monas juga didandani dengan lebih bagus lagi. Orientasinya seharusnya bukan hanya bagi wisatawan domestik tapi juga asing, Jalurnya juga seharusnya bukan hanya keliling Monas, tapi juga bisa hingga Istiqlal, Pasar Baru dll, biar lebih menarik gitu....

Ada banyak cara menuju Central Park. Kamu bisa naik kereta jalur Kuning, Hijau, Biru maupun Merah. Tinggal pilih di bagian mana taman ini dulu yang kamu ingin eksplor. 


4. Jembatan Brooklyn

Tempat lain yang harus kamu kunjungi saat di New York adalah Jembatan Brooklyn. Jembatan ini tentu sudah tidakl asing lagi bagi kamu yang suka nonton film Blockbusternya AS. Jembatan ini terdiri atas dua tingkat. Bagian bawah bagi kenderaan sementara bagian atas untuk pejalan kaki dan orang yang naik sepeda. 


Jembatan Brooklyn adalah salah satu jembatan suspensi tertua di Amerika Serikat. Selesai dibangun tahun 1883, jembatan ini menghubungkan borough Manhattan dan Brooklyn di New York City melintasi Sungai East
Jembatan ini adalah jembatan suspensi terpanjang di dunia sejak pembukaannya hingga 1903, serta jembatan suspensi kabel baja pertama. Jembatan ini memiliki panjang 1.825 meter. 


Awalnya diberi nama Jembatan New York dan Brooklyn, jembatan ini diberi sebutan Jembatan Brooklyn dalam surat untuk editor Brooklyn Daily Eagle tanggal 25 Januari 1867,[5] dan dinamai begitu oleh pemerintah kota pada 1915. Sejak pembukaannya, jembatan ini telah menjadi bagian utama dari kaki langit New York. Jembatan Brooklyn ditetapkan sebagai National Historic Landmark pada tahun 1964 dan National Historic Civil Engineering Landmark pada tahun 1972.



Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk melintasi ujung jembatan dari sisi kota Manhattan hingga Brooklyn. Bagi yang tidak biasa berjalan kaki atau berolahraga, melintasi jembatan ini pasti akan terasa melelahkan. Perjalanan dari City Hall, lokas kereta terdekat, hingga mencapai bagian tengah jembatan, dilalui dengan menanjak, dimana di sisi jembatan kamu akan menemukan pedagang kaki lima yang menjual souvenir.

Saat kamu udah capek berjalan, silahkan duduk di kursi-kursi yang sudah disediakan pihak pengelola jembatan. Nah, tentu momen selfie atau wefie (berfoto) tidak boleh dilewatkan, atau cukup menikmati saja pemandangan di sekitarnya yaitu gedung-gedung tinggi di Manhattan dan Brooklyn, New York hingga kapal yang melintas Sungai East. 














No comments:

Post a Comment