Wednesday, 30 November 2016

Menikmati Musim Semi di Pulau Nami

Menikmati Musim Semi di Pulau Nami 

Mengunjungi Pulau Nami atau disebut juga Naminara Republic adalah wajib saat berwisata ke negeri ginseng Korea Selatan. Wajib ? Ya iyalah....karena pulau kecil yang jauhnya kira-kira 2 jam perjalanan dari Seoul dengan bus (klo ga macet ya) termasuk salah satu dari 5 besar tempat-tempat pavorit yang mesti dikunjungi kalau udah nginjakkan kaki di negeri Hallyu ini.

Pulau Nami terkenal dengan keindahan alamnya sehingga sering dijadikan untuk tempat syuting film ataupun sinetron Korea.  

Pulau mungil dengan luas sekitar 460.000 m2 ini, berbentuk setengah lingkaran atau seperti sebuah mangkok. Pulau yang  terletak di area Bendungan Cheongpyeong, di wilayah Chuncheon-si, Gangwon-do ini ditumbuhi oleh pohon-pohonnya yang khas seperti pinus, wingko dan marple sehingga terlihat sangat indah dan romantis pada musim musim semi,

Nama Pulau Nami sendiri diambil dari nama salah satu pahlawan Korea Selatan, yaitu Jenderal Nami. Makam sang jederal juga berada di pulau ini. Namun nama pulau ini menjadi semakin populer sebagai objek wisata setelah digunakan untuk shooting serial drama “Winter Sonata” yang dibintangi Bae Yong-jun dan Choi Ji-woo. 

Mungkin Anda  masih ingat ketika serial “Winter Sonata” mulai merambah Asia, termasuk Indonesia. Bagi penggemar sinetron Korea terutama perempuan tentu sangat menyukai Bae Yong-jun. Sejak drama yang diproduksi pada tahun 2002 ini sangat populer, Pulau Nami mulai ramai di kunjungi Orang. 
Sejalan dengan semakin meningkatnya angka kunjungan wisatawan dari negara dengan penduduk mayoritas muslim maka di dalam pulau ini juga sudah disediakan Mushola jadi ga ada alasan untuk ga sholat bagi yang sholat tentunya....

Lapar ? Jangan khawatir di sini juga ada beberapa warung makanan yang bisa anda pilih...
Mau nginap ? boleh di sini juga ada tempat penginapan....

So it is up to you....

How to get there ?

Bagi orang yang ga mau ribet bin capek-capek, tentu cara terbaik menuju Nami Island adalah dengan naik Naminara Republic Shuttle Bus atau bus pariwisata....(naik kereta bisa plus nyambung pake taksi)...
Anda tinggal browsing website-nya Nami Island terus pilih menu transportasi and bus... daftar kapan Anda akan ke sana pilih kursi terus bayar dech....mudahkan... ga pake ribet...


So how much is the ticket ?

Bus shuttle ke Nami  ada setiap hari dan berangkat dari samping Tapgol Park / Pagoda Park di daerah Jongno, dan juga di dekat Pasar Namdaemun, pada pukul 08.30 pagi dan kembali dari Nami Island pada pukul 17,00. Untuk ikut bus Naminara Republic ini kita harus membayar tiket bus PP seharga 15.000 Won, dan nanti untuk masuk ke Nami harus membayar tiket atau istilahnya Visa Entry sebesar 8.000 Won untuk wisatawan asing. Sementara bagi warga Korea harus membayar tiket seharga 10.000 Won.


Untuk pemesanan dan pembelian tiket shuttle bus dan Nami Island hubungi:
Naminara Republic Seoul Office
Alamat: Gallery Sang 157, Lantai 3, Insa-dong, Seoul
Tel: 02-753-1247 (menelpon di Korea) atau +82-2-753-1247 (dari luar Korea)
Email: namibus@naminara.com
Penting ! :
- Kalau ada rencana ke Nami Island sebaiknya beli tiket (online) beberapa hari sebelumnya, terutama jika pergi di akhir minggu.
- Pembayaran bisa dilakukan dengan kartu, transfer bank, atau tunai yang nanti akan diberikan langsung kepada pengemudi bus.
Cara untuk ke Tapgol Park / Pagoda Park di Insadong:
- Naik Line 1, 3 atau 5 ke Jongno 3 (sam)-ga Station dan keluar dari Exit 1, jalan lurus sampai ketemu Tapgol Park / Pagoda Park.
- Naik Line 1 ke Jonggak Station dan keluar dari Exit 3, jalan lurus menuju Tapgol Park, dimana Anda akan melihat bus-bus yang parkir di sampingnya.
Sementara ke Pasar Namdaemun Anda dapat naik kereta (metro) line 1 warna biru turun di Stasiun Seoul, keluar pintu 3 kemudian jalan kira-kira 3 menit ke dekat gerbang pasar Namdaemun, Nah busnya nunggu di sana. Jangan telat ya...kaya peraturannya ga kaya di kampung halaman kita bisa ditunggu gitu...

Naik Kereta ITX  
Kalau pingin naik kereta ITX (Intercity Train eXpress) maka bisa pilih rute dari Yongsan Station di Seoul ke Chuncheon, propinsi Gangwon-do. Anda bisa naik dari Yongsan Station(Line 1, warna biru tua) atau dari Cheongyanni Station (Line 1, warna biru tua/Jungang Line).
Perjalanan dari Cheongyanni Station ke Gapyeong Station (stasiun terdekat dari Nami Island) kurang lebih memakan waktu sekitar 45 menit, sementara dari Yongsan Station akan lebih lama lagi. Tiket kereta ITX ini adalah 5.700 Won. Nanti tinggal melanjutkan naik taksi ke Nami Island dari Gapyeong Station. Kemudian Nyebrang dech pake ferry khusus Naminara Republic....

Klo pingin tau tentang Korea lebih mendalam boleh liat di blog saya lainnya : akudankorea.blogspot.com
Selamat berlibur...
















Tuesday, 18 October 2016

Tempat-Tempat Yang Harus di Kunjung di Busan (Part 2)

Haeundae Beach dan Gwangalli Beach

Korea Selatan memiliki pantai terkenal yaitu Haeundae dan Gwangalli. Kedua pantai ini terdapat di Busan.
Kedua pantai ini selalu ramai dikunjungi pelancong baik dari manca negara maupun lokal, khususnya di musim panas. Disaat musim panas pantai ini dipenuhi oleh orang-orang yang ingin menghindar dari panasnya sengatan matahari sehingga untuk mencari tempat hanya untuk sekedar duduk-duduk akan sulit.

Alhamdulillah di awal musim gugur, tepatnya sebelum banjir besar (ada yang bilang tsunami) menghantam sebagian wilayah selatan Busan pada tanggal 5 Oktober, (saya dan istri nginap di Busan dari tanggal 1-4 Oktober 2016) kami mengunjungi kedua pantai yang menjadi kebanggaan masyarakat Korea Selatan itu. Terus apa yang membuat kedua pantai ini begitu terkenal hingga ke manca negara, termasuk Indonesia tentunya. Yok kita intip keindahan pantai Haeundae dulu ya...

Pantai Haeundae

Pantai Haeundae terletak tidak terlalu jauh dari kota Busan hanya perlu waktu sekitar 30-40 menit dengan naik kereta atau bus. Untuk kenyamanan liburan anda saya sarankan agar anda mencari tempat penginapan di sekitar daerah Haeundae. Ada banyak penginapan di daerah ini, mulai yang Hotel Bintang 5 hingga ke Guest House, dengan harga yang juga bervariasi dari puluhan juta rupiah hingga ratusan ribu rupiah. Saat di Busan kami memilih hotel sederhana dengan harga 50.000 won atau sekitar 550 ribu rupiah per malam tanpa sarapan. That's Okay ! karena hanya buat tidur dan penjual sarapan atau restoran juga ada banyak di sekitar hotel. Hotel ini terletak sekitar 5 menit berjalan kaki ke pantai Haeundae, dan 3 menit dari stasiun kereta. 

Ada sebuah jalan yang tidak terlalu besar sebelum menuju pantai setelah keluar dari stasiun kereta yang menjadi tempat pusat penjual berbagai jenis makanan. Mulai dari seafood, ayam, daging-dagingan hingga jajanan biasa seperti odeng, gimbab, topokki dll. Anda bebas memilih makanan yang anda suka yang dapat disesuaikan dengan isi dompet. 

Lalu...apa yang dapat kita nikmati di pantai ini.

Sebagaimana umumnya pantai-pantai yang ada di dunia ini, menikmati matahari terbit atau tenggelam adalah atraksi utama. Kemudian berenang dan berjemur. 
Pantai yang memiliki pasir halus dan bersih ini memang saat cocok untuk menjadi tempat berenang atau berjemur. Atau sekedar menikmati hembusan angin atau suara ombak. 
Kalau anda punya hobi selancar...Haeundae nampaknya bukan tempatnya, karena ombaknya tidak begitu besar, jangan bandingan dengan ombak pantai di pulau Nias ya !

Nah...kalau anda datang ke pantai ini di malam hari, maka anda dapat menikmati pemandangan sekitar pantai yang dikelilinginya hotel-hotel mewah, kembang api (kalo pas lagi ada) atau seniman jalanan (kadang-kadang ada). 

Di saat-saat tertentu memang ada festival.  Berbagai festival yang diselenggarakan di Pantai Haeundae sepanjang tahun antara lain perayaan Jeongwol Daeboreum (Februari), kompetisi berenang Polar Bear di musim dingin, membuat patung dari pasir (Juni), serta Festival Laut Busan (Agustus). Di dekat Pantai Haeundae terdapat objek wisata lain, yakni Pulau DongbaekKepulauan Oryukdo, dan BEXCO (Busan Exhibition & Convention Center).

Nah selamat menikmati pantai Haeundae. 




Monday, 10 October 2016

Tempat-Tempat Yang Harus Dikunjungi di Busan, Korea Selatan (Part 1)

Mengenal Transportasi dari Seoul ke Busan, dan Transportasi lokal di Busan, Korea Selatan 

Busan adalah kota kedua terbesar kedua di Korea Selatan setelah Seoul. Kota ini adalah kota pelabuhan seperti halnya Surabaya di Indonesia. Busan yang terletak di bagian Tenggara Korea Selatan boleh dikatakan di kelilingi laut sehingga memiliki beberapa pantai yang indah yang menjadi objek wisata Hauendae dan Gwangngalli. Busan juga merupakan kota terpadat kedua setelah Seoul dengan jumlah populasi sekitar 4 juta orang pada 2016.

Busan yang terletak lebih kurang 500 km dari Seoul dapat ditempuh dengan pesawat, bus atau kereta. Jika ingin cepat sampai silahkan pilih kereta pesawat dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Tapi, ketika saya dan istri ke Busan kami memutuskan untuk naik KTX (Korea TrainXpress). Katanya KTX adalah kereta kapsul atau peluru tercepat ketiga di dunia setelah Shinkansen di Jepang, AVE di Spanyol dan KTX di Korea Selatan. Dengan naik KTX anda dapat sampai di Busan dalam waktu lebih kurang 2,5 jam (kecepatan 200-290km/jam). Bagaimana dengan harga tiket ? Harga tiket pesawat dengan KTX tidak terlalu jauh berbeda, hanya sekitar 10.000-20.000 won (1 won = 11,7 rupiah). Karena ingin mengalami bagaimana rasanya naik salah satu kereta tercepat di dunia itu, kami putuskan naik KTX.

Naik KTX serasa naik pesawat, hampir tidak ada suara berisik atau getaran. Interiornya juga ga jauh beda dengan pesawat. Namun sayangnya separuh tempat duduk di gerbong KTX membelakangi kepala kereta. Artinya ketika kereta sedang melaju kita seolah-olah mundur. Bagi yang mudah mabok ini mungkin akan jadi masalah. Untuk itu saat memesan sebaiknya ada meminta kursi yang menghadap ke arah perjalanan kereta.

Nah...selain pesawat dan KTX, anda juga dapat memilih bus atau kereta Saemaul dan Mugunghwa.
Untuk bus dan Mugunghwa waktu tempuhnya kira-kira 5,5 - 6 jam. Harga tiket ? Lumayan murah sekitar 28.000 -35.000 won. Jika anda tidak terlalu buru-buru tapi ga terlalu santai juga, dan ingin menikmati perjalanan darat dengan kereta yang lumayan mewah, saya sarankan memilih Saemaul. Waktu tempuh sekitar 4,5 - 5 jam, dan anda cukup membayar 42.000 won.

Apa yang membuat KTX tiba lebih cepat ? Selain teknologi kereta, KTX hanya berhenti di 3-4 stasiun besar. Saemaul berhenti pada sekitar 12 stasiun, sementara Mugunghwa berhenti hampir di semua stasiun yang dilalui (kelas ekonomi lah). sekarang tinggal anda pilih...


Metro Busan untuk Transportasi Lokal...

Setelah sampai di Busan, anda keluar dari stasiun KTX, ITX Saemaul atau Mugunghwa...menuju stasiun kereta lokal atau Metro Busan. Stasiun kereta (subway) Metro Busan terletak persis di depan Stasiun KTX Busan. Anda keluar kemudian melihat taman kecil dengan yang dihiasi dengan air mancur dan bangunan berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran. Sebelah melewati taman anda akan melihat gerbang stasiun metro jalur 1 warna kuning, turun ke bawah kemudian naik kereta ke arah tujuan anda.

Kami memilih kereta untuk transportasi lokal karena lebih cepat dan menjangkau tempat-tempat yang ingin kami kunjungi selama di Busan. Untuk mempermudah pergerakan anda di Busan (Korea Selatan) sebaiknya anda memiliki kartu transportasi yang dapat
digunakan baik untuk metro maupun bus dengan harga sekitar 2.500 won. Anda dapat membeli kartu ini di convenience store seperti Sevel GS25 (sorry sebutin merk, hanya buat bantu doank) dll., dan dapat diisi ulang dengan minimal 1000 won. Sebaiknya anda isi untuk pertama kali 10.000 won biar sedikit aman lah !  Untuk ngetap pertama deposit kita akan diambil 1.200 won, dan dan akan diambil lagi sekitar 100-300 won saat ngetap keluar, tergantung jarak. Kartu ini terkoneksi antara bus dan kereta, atau sebaliknya kereta dan bus. Artinya setelah keluar dari kereta anda bisa melanjutkan perjalanan dengan bus atau sebaliknya dengan perhitungan ongkos satu kali jalan.

Sebelum datang ke Busan saya sarankan anda sebaiknya unduh dulu peta jalur metro Busan untuk mempermudah perjalanan anda. Atau anda juga bisa mendapatkannya di stasiun metro. Metro Busan terdiri atas 3 jalur, kuning untuk jalur 1, hijau untuk jalur 2, dan oranye untuk jalur 3. Cerita tentang tempat-tempat yang harus di kunjungi selama di Busan akan saya ceritakan pada tulisan berikutnya.


Thursday, 4 August 2016

Mengintip Keindahan Pulau Jeju, Korea Selatan


Pulau Jeju...

Pulau Jeju adalah salah satu tempat tujuan wisata utama di Korea Selatan. Bahkan ada banyak orang yang mencoba membandingkan Keindahan Pulau Jeju dengan Pulau Bali di Indonesia.
Hasilnya....menurut saya masing-masing memiliki daya tarik sendiri. Jadi tidak dapat membandingkannya begitu saja...Namun demikian nilai plus mungkin cukup layak kita berikan untuk Pulau Dewata...

Pulau Jeju dapat ditempuh lebih kurang 1 jam penerbangan dari bandara Gimpo...harga tiket ? tergantung musim... dan klo ada promo...Kalau rezeki bagus bisa dapat hanya 50-60 ribu won PP bahkan bisa kurang...


Pada bulan Januari 2016, saya dan keluarga memiliki kesempatan untuk jalan-jalan ke Pulau  Jeju. Bulan Januari yang nota bene musim dingin di Korea adalah waktu yang kurang tepat untuk mengunjungi Jeju, karena apa ? karena daerah ini lebih terkenal dengan wisata alamnya, artinya hutan atau pohon-pohonnya. Nah.. di musim dingin otomatis dedaunan udah pada rontok...jadi kurang indah...Musim bunga, atau musim semi atau juga menjelang musim panas merupakan waktu yang terbaik untuk mengunjungi Jeju...namun krn keluarga ingin menikmati nuansa salju di musim dingin jadilah kami ke Jeju pada musim dingin...walaupun waktu itu belum turun salju...

Bagaimana cara enak mengeksplore pulau Jeju...anda bisa ikut paket wisata atau pergi sendiri bersama keluarga...


Saat itu kami putuskan untuk tidak ikut paket wisata, namun kami menyewa taksi sewa harian (bisa dicari di internet). Satu hari 60 ribu won plus uang makan sopir 30-40 ribu won. Menurut saya cara ini jauh lebih praktis and efisien dari pada ikut paket tour. Paket tur 20 ribu per orang plus tips buat sopir 10 ribu per orang, artinya kalau berempat kena 120 ribu won. Taksi sewa cuma 100 ribu won, Kita bisa ajak berhenti atau kunjungi tempat-tempat yang sudah kita pilih....Enakan mana ?

Hal-hal seperti ini yang harus kita ketahui saat melakukan wisata...setujukan !


Singkat cerita kami pilih hotel untuk malam pertama tidak jauh dari bandara (sekitar 5000 won naik taksi), untuk hotel ini kami harus bayar 74 ribu won untuk satu kamar dengan 2 tempat tidur double (4 orang), tanpa sarapan.  No problema, karena saat browsing kami udah tau klo disekitar hotel ada banyak restoran dan toko 24 jam...


Malam pertama kami menikmati suasana kota Jeju yang tidak jauh dari bandara dan makan malam...

Pagi hari kedua, taksi yang sudah kami pesan datang menjemput, maka perjalanan untuk menelusuri Pulau Jeju dimulai...Sopirnya tidak bisa berbahasa Inggris...no problem pake bahasa isyarat klo ada yang perlu misalnya berhenti mau foto disatu tempat atau mau ke toilet. Toh dia juga udah biasa bawa wisawatan asing jd udh cukup paham dgn beberapa bahasa isyarat....


Pagi-pagi benar kami sudah memulai perjalanan wisata menelusuri mulai bagian Utara pulau Jeju ke arah Selatan, tujuan akhir kami adalah daerah Segwipo. berdasarkan hasil observasi kami, daerah Segwipo memiliki objek wisata yang lebih banyak dan beragam dibanding bagian timur atau barat.


Nah ini dia daftar tempat-tempat yang rekomended untuk dikunjungi di Pulau Jeju. 

Gunung Halla, Hallim Park, Seongsan Ilchulbong, Air Terjun Cheonjeyon, Jeju Folk Village (perkampuangan tradisional),Olle Trails, Museum Believe it or Not dan Museum I'am a Live serta lainnya. 

Sepanjang jalan ke arah selatan kami melihat kebun-kebun jeruk yang luas yang merupakan salah satu produk pertanian andalan Jeju. 
Tempat perhentian pertama kami adalah sebuah Botanical Garden yang cukup menawarkan pemandangan atau suasana yang menyenangkan walaupun sudah berada di musim dingin. Taman ini memiliki danau kecil yang dapat kita kelilingi dengan berjalan kaki diatas jembatan kayu yang disediakan. 

Di dalam taman ini ada beberapa tempat yang dapat kita nikmati dengan tema yang berbeda-beda. Untuk berpindah dari satu termpat ke tempat yang lain kita dapat menggunakan kereta yang akan datang dan mengelili taman sekali dalam 10 menit. 

Setelah puas menikmati taman ini kami melanjutkan perjalanan. Sebelum sampai di Ilchulbang, sopir taksi yang juga berfungsi sebagai petunjuk jalan ini mengajak kami untuk naik kuda di Taman Kuda...


Di sini kita harus bayar untuk dapat menunggang kuda dengan ditemani petugas yang akan mengajak kita berkeliling sesuai dengan jarak atau area yang kita pilih. Semakin jauh jaraknya biayanya semakin mahal, tentunya ! Untuk jarak sedang setiap orang dengan naik satu kuda membayar 25 ribu won, sekitar Rp 260 ribu. 

Seperti layaknya di tempat-tempat hiburan lainnya, mereka akan mengambil gambar kita dan kemudian...sudah dapat ditebak...minta di tebus. Satu foto dengan ukuran 20 R bayar 10 ribu won...


Jam sudah menunjukkan jam 12 siang, waktunya makan. Si abang sopir membawa kami mampir di sebuah restoran seafood sebelum naik puncak Ilchulbang. Katanya biar ada tenaga...Makan untuk bertiga habis sekitar 46 ribu won, wajar karena ini daerah wisata dan yang dimakan adalah seafood. Kalo di Seoul mungkin harganya ga sampe segitu...


Puas makan, sekarang lanjut perjalanan menuju puncak Ilchulbang..

Untuk naik ke puncak ini kita dapat melewati tangga kayu yang memang disediakan untuk menaiki puncak ini...dengan tangga kayu yang mengikuti kontur punggung bukit kita lebih gampang dan santai untuk naik. selain ini kita tidak takut tergelincir karena licin. 


Seongsan Ilchulbong dikenal dengan sebutan ‘Puncak Matahari Terbit’. Sesuai dengan namanya, tempat ini sangat tepat untuk menyaksikan matahari terbit. Pemandangan indah dan menakjubkan menjadi tawaran yang tidak dapat ditolak oleh para pencinta keindahan alam.


Seongsan Ilchulbong adalah sebuah dahulu kawah gunung api dengan bentuk seperti contong yang menyembul dari permukaan laut. Tempat ini terbentuk karena proses erupsi hydrovulkanis dimana terjadi letusan gunung api yang sangat dahsyat, yang menyemburkan magma dalam jumlah ke angkasa sehingga meninggalkan bekas berupa kawah yang lebar dengan dengan tepi yang dangkal. Letusan ini terjadi di dasar laut yang dangkal lebih dari 100.000 tahun yang lalu, kawahnya menyembul ke permukaan air.
Tempat ini berada di bagian timur landasan pantai Pulau Jeju. Orang menyebutnya mirip dengan puri jaman kuno. Tingginya 182 meter dan membentuk kawah yang menyerupai cawan dengan tampilan bagian dalam yang berbeda dengan kawah-kawah lainnya karena terbentuk dari tebing laut. Diameter kawah tersebut sekitar 600 meter dengan 99 batu karang tajam yang mengelilingi kawah yang menyerupai mahkota raksasa. Penampilan yang semacam ini secara geologis disebut luar biasa istimewa. 
Puncak Ilchulbong merupakan tujuan terakhir jalan-jalan kami hari itu. Selanjutnya menuju hotel yang di daerah Segwipo. Namun sebelum menuju hotel si Abang juga membawa kami singgah ke Perkampungan Tardisional, dan sebuah pantai yang saya lupa namanya. Namun di pantai ini kita dapat menikmati pemandangan laut yang luas sambil menyantap odeng hangat...
Perjalanan Hari ke-3...Air Terjun Jeongbang dan Museum I'm Alive..

Air terjun Jeongbang adalah salah satu dari 3 air terjun paling terkenal di Jeju. Air terjun ini mempunyai ketinggian 23 meter dan terletak sangat dekat dengan laut. Sumber dari air terjun ini adalah Sungai Donghon-chun. Air terjun ini disebut-sebut sebagai satu-satunya air terjun di Asia yang airnya langsung terjun ke laut, meski  beberapa orang menyangkalnya karena sebenarnya air tersebut jatuh di sebuah teluk kecil yang berada tepat di tepi laut, sebelum akhirnya airnya mengalir ke laut. Meskipun ada perbedaan pendapat tentang hal itu, keindahan yang ditawarkan oleh air terjun Jeongbang sangatlah luar biasa. Dengan mengunjungi air terjun ini, Anda akan mendapatkan dua pemandangan sekaligus, laut yang luas dan air terjun dengan deburan airnya yang memberi suasana segar bagi yang melihatnya. Untuk masuk ke lokasi air terjun ini kita harus menuruni tanggal kayu yang tersedia dengan terlbih dahulu membeli tiket. Tiket masuk 2500 won..


Dari penginapan kami naik taksi ke museum I am Alive, ongkosnya habis 19 ribu won..
Untuk masuk ke museum ini kita kudu bayar 10.000 won untuk dewasa, 9000 untuk remaja dan 8000 untuk anak-anak. di dalam museum ini kita dapat membuat foto yang seolah olah riil atau nyata...
Ada banyak foto atau patung (di bagian halaman) yang cukup menarik dijadikan objek foto...

Jadi klo anda berniat untuk jalan-jalan ke pulau Jeju dan dapat menikmati sebagian besar tempat wisata daerah ini anda perlu sekitar 3-4 hari biar puas. Awalilah perjalanan anda dari daerah dekat bandara Jeju kemudian menelusuri bagian utara ke timur dan berakhir di bagian selatan. Hotel yang kami pilih di daerah Seogwipo hanya berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki ke lokasi air terjun Jeongbang. Biaya untuk 2 malam sebesar 145 ribu won udah termasuk saran dan 1 kamar dengan 2 double bed. Di sekitar hotel juga ada banyak restoran sehingga tidak sulit mencari tempat makan. Bahkan persis di sebelah lantai dasar hotel terdapat convenien store...


Klo pingin tau lebih banyak tentang Korea bisa liat di blog saya lainnya : akudankorea.blogspot.com













Wednesday, 3 August 2016

Jalan Jalan ke Singapura

Welcome to Singapore

Singapura sudah menjadi salah satu negara tujuan favorit bagi para pelancong Indonesia.
Selain jaraknya yang dekat dengan Indonesia, ongkos penerbangan yang murah bahkan lebih murah daripada ke wilayah lainnya di tanah air, serta kebijakan bebas visa yang berlaku bagi negara-negara anggota ASEAN telah menjadi mesin pendorong melonjaknya angka wisman Indonesia yang mengunjungi negara tetangga ini.

Menikmati Singapura dengan Biaya Hemat !

Pertama tentunya berburu tiket promo! Sudah bukan rahasia jika ada perusahaan penerbangan low cost (murah) yang sering menawarkan diskon atau potongan harga. Yang penting harus rajin "berburu" dan sabar. begitu ada penawaran langsung ambil....kalaupun tidak dapat dengan uang Rp 1,5 juta kita masih bisa dapatin tiket normal koq...untuk PP..

Nah...kalau sudah dapat tiket...tinggal nyari tempat "bobo" murah, pengalaman saya bersama keluarga di awal bulan Juli 2016 dapat hotel bintang 3 lo, dengan 2 kamar untuk 2 malam sebesar 320 dolar Singapura di daerah Lavender. Yang lebih murah tentu ada...asal sabar nyari dan tidak terlalu menuntut macem-macem fasilitas...toh buat bobo doank kan...
Memang sebagian orang tetap menginginkan kenyamanan selama berada di Singapura. Klo gitu hotel bukan hostel lho menjadi pilihan yang tepat...

Saran saya, klo tujuan utama anda ingin menikmati ikonnya Singapura Merlion, Esplanande dan atraksi sekitarnya atau Universal studio dll., lebih baik milih daerah tinggal yang dilalui MRT jalur hijau, why...sebagian besar tempat wisata di sini dilalaui MRT jalur hijau atau bus....jadi gampang dech ke mana-mana....

Nah...sebelum jalan-jalan di Singapura tentu kita perlu punya kartu transportasi dulu. Untuk apa ? biar gampang ke mana-mana... Caranya ?

Setelah mendarat di Bandara Changi, segerahlah menuju stasiun MRT yang ada di sebelah kiri tempat ketibaan di lantai bawah, artinya turun dulu, ada eskalator koq...

Kalo udah ketemu loket tiket tinggal pilih dech...mau tiket atau kartu EZ-link (harganya 12 dolar, 5 dolar untuk kartu dan 7 dolar deposit untuk kita pakai, atau kartu khusus wisatawan. Kami sendiri memilih kartu EZ-link yang dapat diisi ulang dengan kelipatan 10 dolar. Jangan khawatir kalo saat watunya pulang masih ada deposit dalam kartu, maka kita bisa mengambilnya dengan mengembalikan kartu. Klo msh ada rencana mau datang lagi tinggal simpan aje krn masa berlakunya hingga 5 tahun...

Udah punya kartu tinggal jalan-jalan dech ! Ups tunggu dulu mesti ke tempat penginapan dulu donk iyakan...
Saran saya sebelum anda berangkat download dulu jalur MRT/LRT di Singapura... krn ini akan sangat bermanfaat bagi anda saat mau jalan-jalan...

Merlion Park, Esplanande dan sekitar dengan sekali keluar...

Jika anda tiba di Singapura belum begitu sore setelah makan dan (sholat bagi muslim) silahkan untuk segera mengeksplor Singapura.

Tujuan pertama tentu Merlion Park di mana patung si ikan duyung berkepala singa berada. Kenapa Merlion Park krn dari sini anda dapat menikmati tempat-tempat lainnya seperti Esplande dan Jembatan Helix atau Musium Seni. Menuju tempat ini anda dapat naik MRT jalur Hijau atau Merah dan turun di stasiun Raffles Front. Selain MRT anda juga dapat naik bus no. 97, 97E, 100, 106, 133 atau 502 tergantung di mana anda tinggal.

Puas dengan jalan-jalan hari pertama,  kini saatnya kita menuju Universal Studio and Sentosa Island beserta pantai pantainya...
Untuk mencapai 2 tempat ini kita harus terlebuh dahulu menuju Vivo City, baik dengan naik bus maupun MRT. Begitu sampai di Vivo City tinggal pilih mau naik monorail atau jalan kaki lewat Boardwalk...klo milih naik monorail bayar 4 dolar.
Tujuan kita pertama adalah Universal Studio...walaupun ga masuk di sini ada banyak objek yang bagus buat foto-foto hehee...
Setelah puas foto-foto kita lanjut nikmati sunset di pantainya Resort World Sentosa, naik monorail lagi dan ingat Tidak Perlu Bayar lagi...alias gratis...







Selamat Menikmati liburan Anda...

Liburan Singkat di Kuala Lumpur

Selain Singapura, Kuala Lumpur is a right choice bagi anda yang senang jalan-jalan, terutama liburan ke luar negeri (biar agak keyen gitu) dengan biaya yg ga terlalu besar.

Setelah berlibur selama 2 hari di Singapura untuk mengisi masa libur lebaran bulan Juli 2016, keluarga kami melanjutkan acara jalan-jalan ke Kuala Lumpur, Malaysia.

Sebelumnya ada rencana akan masuk ke teritori Malaysia lewat darat...naik bus atau kereta karena biayanya lebih hemat...sekitar S$45. Sebaliknya klo kita dari Kuala Lumpur ke Singapura hanya MYR 45 lebih murah lagi. Ada yang unik di sini sama-sama pasang harga 45 tapi yang satu dolar yang satunya lagi ringgit. Artinya klo kita start dari Kuala Lumpur KL Sentral-Johor Bahru menuju Woodlands maka akan lebih murah daripada sebaliknya.
Waktu tempuh penjalanan sekitar 9 jam...lumayan melelahkan tentunya...

Setelah dipertimbangkan dengan matang, termasuk waktu libur yg kami miliki dan jam perjalanan yang cukup lama...kami memutuskan naik pesawat. Memang lebih mahal...sekitar Rp 1,9 jt untuk berempat. Artinya ga jauh beda jauh dengan lewat darat yang mana hrs bayar S$ 45...apalagi kita bisa save waktu lebih dari 8 jam. Tentu banyak yg dapat kita lakukan dalam 8 jam... itulah pertimbangan lainnya. Selain itu tidak repot urusan imigrasi, karena klo lewat darat kita harus urus imigrasi ketika meninggalkan Singapura dan sebelum masuk wilayah Malaysia dengan tergesa-gesa karena kita hrs mengejar bus yang kita tumpangi sebelumnya. Klo Bagpackeran mungkin ga ada masalah, tp klo ama keluarga tentu things you bring pastilah lebih banyak, ada koper pastinya. banyangin harus geret-geret koper keluar dari bus dan kemudian urus imigrasi and kejar bus lagi...you have to think about it twice..

Singkatnya...dengan pesawat, 1 jam kemudian kami udah nyampe di Kuala Lumpur.

Setelah ambil bagasi...tinggal mutusin mau naik apa menuju penginapan. Saran saya sebelum berangkat ke Kuala Lumpur anda baiknya download jalur MRT nya dulu biar gampang cari informasi atau mau nanya-nanya. Dari bandara KLIA, ada banyak pilihan menuju pusat kota atau tempat kita menginap. Ada bus, taksi, KLIA Ekspres dan mobil sewa.

Naik bus bayar sekitar 11 ringgit per orang tapi cukup makan waktu. Mau cepat naik KLIA Ekspres bayar 55 ringgit per orang. Wauuu.. muahal bangit...
Setelah tanya informasi taksi, eh ternyata hanya 84 ringgit (semuanya termasuk tol) sampe ke penginapan kita yang letaknya dekat stasiun Chan Sow Lin daerah Pudu. Tanpa pikir panjang ya pilih taksi donk apalagi kita berempat...nyaman !


Mungkin ada yang nanya, koq milih daerah Pudu...alasannya adalah "strategis". Ke mana-mana cukup dekat... selain fasilitas penginapan yang kami pilih cukup murah namun lengkap; 2 kamar tidur dgn kamar mandi dalam, ruang tamu, dapur dan ruang kerja klo anda dalam perjalanan bisnis. Selain itu ada kolam renang, tempat fitness and laundry, komplit dech...harganya 3 malam sekitar 650 ringgit.

Dari tempat penginapan ke stasiun Chan Sow lin hanya 3-5 menit berjalan kaki... dari sini gampang ke mana-mana. KL Sentral, Masjid Jamek, Bukit Bintang, Jalan Alor, Suria KLCC, Petaling Street, dll.

Nah untuk jalan-jalan di Kuala Lumpur anda disuguhkan dengan beberapa pilihan, bus, kereta, taksi biasa, maupun grab dan grab car.

Untuk mempermudah perjalanan saya sarankan untuk membeli kartu transportasi My Rapid atau Touch n go, yang dapat digunakan baik untuk kereta Rapid KL, Kommuter, Mono rail maupun Bus.

Kami sekeluarga lebih sering pesan Grab Car krn lebih praktis dan lumayan murah. Sebagai contoh dari tempat penginapan ke Suria KLCC cuma 10 ringgit (untuk berempat lho), ke Jalan Alor cuma 12 ringgit. Murahkan !

Tinggal pesan, tunggu, naik, nyampe dech...harga ini sama aja klo kita naik mono rail...Jadi harus pintar-pintar berhitung baik nominalnya maupun waktu tempuhnya, serta kepraktisannya hehehee....

Sekarang tinggal menikmati jalan-jalan kamu di Kuala Lumpur dech....




Thursday, 31 March 2016

Bondi Beach "a Must See" Objek Wisata di Sydney

Bondi Beach


Anda Sedang berencana berkunjung atau berwisata ke Australia ? 
Maka saya sarankan untuk menjadikan Bondi Beach atau Pantai Bondi sebagai salah satu destinasi anda.

Bondi Beach adalah sebuah pantai terkenal yang terletak sekitar 10 kilometer di timur distrik bisnis pusat Sydney dan dapat dijangkau dengan bus yang langsung ke Bondi Beach atau Bondi Junction, seperti no 328.


Nama Bondi sendiri berasal dari bahasa Aborigin yang berarti “water breaking over rocks” atau air yang menghempas bebatuan. Di pantai ini cukup sering diadakan acara dan festival, seperti surfing, lomba lari, dan volley pantai. Pantai ini juga sering dinikmati untuk beragam aktivitas santai lainnya seperti jogging dan bersepeda.

Pantai ini semakin populer sejalan dengan penayangan film serial dimana cowok-cowok ganteng tim penyelamat atau penjaga pantai beraktivitas membantu orang-orang yang tenggelam atau menghadapi masalah saat berenang.



Tiap tahun, puluhan ribu orang, mulai dari wisatawan ransel sampai miliarder, mengunjungi bentang pantai kota sepanjang 1 km berpasir keemasan luas ini untuk berjalan kaki, lari pagi, atau menikmati sinar matahari. Bondi Beach adalah salah satu pantai paling ramai di Sydney. Ada berbagai acara yang digelar di pantai ini sepanjang tahun, dari pertunjukan seni komunitas sampai lari maraton City to Surf.

Anda perlu tahu, sepanjang tahun, pantai ini menggelar berbagai ajang lokal dan internasional, dari lari santai City to Surf tahunan sampai festival layang-layang Festival of the Winds. Di Hari Natal, pada puncak musim panas Australia, sudah menjadi tradisi bagi keluarga dan wisatawan untuk berkumpul dan merayakan Natal di pantai ini. Ini tempat istimewa untuk Malam Tahun Baru dengan ribuan pengunjung menyaksikan kembang api setempat. Anda mungkin harus beli tiket untuk menonton acara ini karena populer sekali. Bondi Beach juga mengasyikkan di musim dingin, dengan gelanggang seluncur es yang dibuat sebagai bagian dari Bondi Winter Magic Festival.
Acara seringkali dipusatkan di Bondi Pavilion Community Centre yang terdaftar dalam warisan budaya, yang memiliki teater, galeri pameran, dan amfiteater luar-ruangan. Kunjungi Marine Discovery Centre di dalamnya dan pelajari tentang satwa laut Australia yang menakjubkan.
Bondi juga merupakan pusat penyelamatan selancar Australia. Bondi Life Saving Club, yang dibentuk tahun 1906, adalah yang tertua di Australia. Di musim panas, pantai ini dipatroli oleh penyelamat sukarelawan, yang memastikan para perenang tidak melewati bendera keamanan pantai Australia berwarna merah dan kuning. Di pagi hari Minggu di musim panas, Anda dapat mengamati para 'Nippers,' calon penyelamat pantai Australia, dilatih sejak usia sangat muda. Perairan yang tenang dan terlindungi juga menjadi tempat sempurna untuk belajar selancar dengan sejumlah sekolah selancar yang akan mengajari Anda.
Jalan utama di tepi pantai ini adalah Campbell Parade, di mana Anda dapati beragam toko selancar dan busana bergaya, kafe luar-ruangan, dan bar. Ini adalah tempat berkumpul populer bagi penggemar kafe di Sydney. Jalan utama untuk kembali ke kota dari pantai adalah Hall Street, Roscoe Street, Curlewis Street dan Beach Road. Hall Street menyajikan busana keren dan label desainer sedangkan Curlewis Street mempunyai banyak galeri seni. Tiap Minggu, sekolah umum setempat mengadakan Bondi Beach Markets, pasar loak di mana Anda dapat tawar menawar barang, termasuk perhiasan buatan lokal, kerajinan, dan pakaian unik.
Cobalah restoran mewah, Bondi Icebergs, yang dinamai untuk mengenang sekelompok penduduk berdedikasi yang merenangi pantai sepanjang tahun, dan di mana selebriti lokal sering dapat dijumpai.
Untuk menemukan berbagai pantai lain di dekat sini, ikuti jalur ke Tamarama, Bronte dan Coogee lewatjalan pesisir yang menawan. Dari tebing pada jalur Bondi to Coogee Walk sepanjang 6 km, Anda dapat melihat keseluruhan Bondi Beach. Tiap musim semi, bagian Bondi ke Tamarama Beach dari jalur ini disulap oleh pameran Sculpture by the Sea dengan karya-karya seniman lokal.
Jika Anda mengunjungi Sydney, jangan lewatkan Bondi Beach, hanya 30 menit naik transportasi umum dari pusat kota.